Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dengan jumlah produksinya sebanyak 31,1 ton pada tahun 2015. Karena tanaman kelapa sawit sangat cocok dengan Indonesia yang beriklim tropis.
Kelapa sawit adalah tanaman yang mampu menghasilkan minyak nabati yang sangat dibutuhkan untuk memasak. Salah satu yang dihasilkan dari pengelolaan Kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit, minyak kelapa sawit sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, karena struktur minyaknya memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya termasuk lemak tak jenuh dan bersifat stabil. Selain itu pada minyak kelapa sawit terdapat asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Asam lemak tersebut adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat. Kandungan yang terdapat didalam minyak kelapa sawit meliputi kadar lemak tak jenuh dan vitamin A, D, E, dan K. Minyak sawit dinyatakan sebagai minyak goreng nabati yang paling cocok dan sehat dibandingkan dengan minyak nabati lain. Minyak nabati lain, komposisinya selalu tidak imbang. Minyak kedelai misalnya, sekitar hampir 85-90 % asam lemak tidak jenuh, 10-15% asam lemak jenuh. Minyak kelapa memiliki kandungan 85-90 % asam lemak jenuh, sedangkan yang 10-15% asam lemak tidak jenuh. Sementara itu minyak biji bunga matahari itu karakteristiknya sama dengan minyak kedelai dan jagung, yakni 85-90% asam lemak tidak jenuh, serta 10-15 % asam lemak jenuh. Keuntungan lain apabila mengkonsumsi minyak sawit mengandung omega yang berfungsi untuk membangun dinding sel dan membran sel tubuh.
Untuk membuat minyak goreng dari kelapa sawit, membutuhkan proses yang panjang, agar menghasilkan minyak goreng murni dengan warna keemasan. Bagian yang digunakan dan diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan lainnya.
Daging buahnya terdiri dari 3 lapisan yaitu :
- Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
- Mesoskarp, serabut buah
- Endoskarp, cangkang pelindung inti.
Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Untuk tahapan prosesnya yaitu :
1. Pemanenan Tandan buah (Buah yang baru dipanen dari kebun kelapa sawit biasanya akan langsung diangkut ke pabrik menggunakan truk, yang sebelumnya buah akan terlebih dahulu masuk dalam Loading Ramp. Setelah itu, tandan buah segar akan melalui jembatan timbang guna mengukur berat buah yang dipanen.)
2. Penyortiran (Proses ini merupakan proses yang begitu penting karena kematangan buah sawit akan mempengaruhi rendemen minyak, yang antara lain adalah sebagai berikut ini rinciannya.)
TBS mentah, rendemen berkisar 11% hingga 14% dan memiliki kadar ALB 1,3 – 2 %.
TBS setengah matang/mangkal, rendemen 14 % – 18%, ALB 1,7% -2,4%
TBS matang, rendemen 18% – 23%, ALB 2,2% -3%
TBS lewat matang, 23% -25%, ALB 3,0% -3,6
3.Perebusan atau Sterilisasi buah (Direbus dalam sebuah wadah khusus yang memiliki lubang (cage), kemudian langsung dipindahkan ke dalam sterilizer yang berbentuk bejana berjalan dengan tekanan udara 2,6 hingga 3.0 kg/cm2.)
4. Proses pengepresan dan pemecahan biji
5. Penyaringan minyak kasar
6. Pemisahan minyak dengan air
7. Permunian minyak (proses pemurnian minyak sendiri akan melalui beberapa tahap yang antara lain adalah tahap sand trap tank, vibro separator, vertical clarifier tank, oil tank, oil purifier vacuum dryer, sludge tank, sand cyclone, brush strainer, sludge separator dan storage tank.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar